Mulai Berdamai dengan Kenyataan, Ikang Fawzi: Kenangan Marrisa Haque Jadi Ritme Baru Kehidupan Saya

1. Pelepas Rasa Rindu

Salah satu momen yang paling diingat Ikang adalah saat melihat Marissa dalam mimpi sedang melakukan aktivitas sederhana, seperti makan durian. Menurutnya, adegan ini membawa kembali kenangan indah mereka saat bersama.

“Sebenernya suka makan durian, saya sih nggak. Jadi dia temenin aja tiba-tiba ketemu dia, seru banget,” ungkap pria berusia 63 tahun itu.

Ikang juga menceritakan bagaimana mimpi-mimpi tersebut membantu dirinya melepaskan rasa rindu. Kehadiran Marissa di alam bawah sadar membuatnya merasa lebih tenang dan bahagia.

“Tiba-tiba rasa sedihnya langsung berkurang dan mulai happy. Saya pengen dia istri saya ada lagi, kepengen cium, gitu lah,” ungkapnya dengan lirih.

2. Senyum Hangat Jadi Pengingat

Namun, meski sering bertemu Marissa dalam mimpi, Ikang mengaku bahwa komunikasi yang terjadi bersifat nonverbal. Senyuman hangat Marissa menjadi pengingat bahwa istrinya selalu ada di sisinya, meski tidak dalam bentuk fisik.

“Kondisinya nggak gitu, dia yang senyum-senyum aja,” tuturnya.

3. Bagian dari Proses

Ikang percaya bahwa mimpi ini adalah bagian dari proses Tuhan untuk memberinya kekuatan. Ia merasa sang istri masih mendampinginya, meski kini hanya dalam ingatan.

“Saya harus menghadapi itu semuanya dan berproses, dealing dengan waktu. Dan akhirnya itu menjadi ritme kehidupan saya yang baru,” jelasnya.

4. Bukti Cinta Sejati

Selain itu, Ikang juga mengenang sosok Marissa seperti ketika mereka pertama kali bertemu. Dalam mimpi, wajah istrinya selalu mengingatkan pada masa-masa indah saat mereka memulai hubungan. “Wajahnya kayak pertama-tama kita ketemu, pas lagi pacaran. Ya, seperti itulah,” kenangnya.

Bagi Ikang, kenangan ini adalah bukti cinta sejati yang tidak akan pernah hilang. Meski Marissa telah tiada, cinta mereka tetap hidup dalam bentuk kenangan manis dan doa. “Dia ada tetap, tapi fisiknya nggak ada. Jadi saya harus bersiap untuk dia,” ungkapnya.

5. Bukan Kebetulan

Ikang juga merasa bahwa mimpi-mimpi ini bukan kebetulan. Pengalaman di dunia nyata, seperti ketika dirinya menikmati durian bersama teman-teman, sering kali menjadi pemicu kenangan akan sang istri.

“1-2 hari sebelum itu, saya lagi jajan durian sama temen saya juga. Jadi mungkin itu kebawa,” katanya sambil tersenyum kecil.